Sementara itu....
Anak-anak memenuhi gerbang sekolah, ingin segera meninggalkan 'penjara pendidikan' dan pulang ke rumah. Atau mungkin jalan-jalan dengan teman ke restoran, pergi karaokean. Kecuali satu orang, perempuan bertubuh mungil dan berambut biru. Airin duduk di bawah pohon sakura besar sendirian. Tapi dia memang sedang ingin sendirian.
Kejadian tadi siang membuatnya tidak semangat belajar, alhasil ia membolos beberapa jam pelajaran terakhir, bahkan batal untuk pergi ke klub Kyudo. Ia seharian duduk di sana dan menyesali dirinya, wajahnya disembunyikan diantara lututnya. Tapi sekarang ia tidak menangis. Alisnya berkerut, air mukanya terlihat kecewa sekali.
Kenapa..., batinnya,
Kenapa tadi aku tidak bisa menahan diri? Kalau ada yang lihat kejadian tadi...Ia tersenyum sinis. Sudah pasti semua orang melihatnya, dan pasti sedikit banyak pandangan mereka padanya pasti berubah. Bagaimana kalau 'orang-orang' itu melihatnya? Pasti ia akan dikejar lagi. Andai semua orang melupakan kejadian tadi.... Terutama Kasu, Runnie...
Ia mendengus.
Mustahil.Kemudian ia menengadah ke langit.
"Kalau jadi merepotkan begini... apa aku harus pindah sekolah lagi?" tanyanya lemah, hampir bebisik.
Dan langit tidak menjawabnya. Tentu saja.
Bodoh.
---------------------------------------------------------------------------------------
oot: *kalau langit bisa ngomong~*