Among The Books

OOC: rasanya aneh gitu ,gag paraLeL .padall tempatnya diskolah yg sama

======
Yuugo baru saja melompati pagar belakang sekolahnya. Entah karena 'kepintarannya' itu, setelah tahu denah sekolah barunya ini, dengan seenaknya dia nyusup dari pagar belakang.

"Great ! Baru aja masuk sekolah hari pertama, udah ada kemungkinan aku bakal masuk 'black list'" gumam Yuugo sambil berjalan kearah toilet untuk bersembunyi hingga bel pergantian pelajaran.

Tiba-tiba matanya menatap papan bertuliskan 'LIBRARY'. Otaknya mulai berpikir nakal lalu ia memutuskan untuk masuk kesana.

"moga-moga gue nggak disangka anak bandel, karena nyungsep ke perpus" gumamnya sambil terkekeh mengerikan.

Krieet...
Yuugo lalu membuka pintu kayu besar didepannya dan memasuki ruangan itu. Disana banyak sekali rak-rak penuh buku yang menjulang tinggi. Seketika saja mulutnya ternganga. Tiba-tiba matanya menatap sekelompok murid yang sedang duduk tenang membaca buku.

Agar tidak dikira aneh,dia pun mengambil sebuah buku dari rak bagian komik dan berjalan kearah meja murid-murid tadi.

"Boleh gabung ?" tanyanya pelan agar tidak mengganggu yang lain.

Kasu melirik anak yang tiba2 nyelonong masuk. Kasu hanya menggumamkan kata boleh. Setelah itu, Kasu memasukkan buku Tips n Triks Adobe Photoshop CS2 ke lemari dan mengambil buku Cara Membuat Game Sederhana. Game ya? Hmm... Coba dulu deh pikirnya. Ia mulai berkonsentrasi lagi.

Kaget!! Ini cowok tiba-tiba masuk begitu aja!! Airin berjengit saat anak laki-laki itu tiba-tiba masuk.

Tapi kemudian ia tersenyum ramah pada anak lelaki itu saat ia bilang permisi dan apakah ia boleh bergabung dengan mereka. Walau masih kaget.

"Emm, silahkan, hehe..." kata Airin sambil garuk-garuk kepala kebingungan. Jantungnya masih deg-degan gara-gara anak itu masuk tiba-tiba. (oot: orang ini kagetan juga ya, untung nggak latah~ XD)

Hmm, kelihatannya dia seangkatan denganku? Kok kayaknya aku belum pernah lihat ya?
Dan lagi-lagi, rasa kagetnya dikalahkan rasa penasarannya. Benar-benar kebiasaan buruk yang gawat.

"Err, kamu murid baru ya?" tanya Airin akhirnya, sedikit takut.

Kasu melirik gadis-berseragam-SMA-bertubuh-mungil sedang bercakap2 dengan seorang pemuda. Astaga... Perpus ini ajaib jga ya... Bisa bikin teman baru d sini Pikir Kasu. Tetapi ia sama sekali tidak tertarik untuk berkenalan sekarang. Ia terlalu sibuk membaca.

Airin mengamati anak laki-laki itu dari kepala sampai kaki. Kalau soal tinggi sih sudah tidak bisa diragukan lagi, kepala Airin hanya setinggi lengannya, bahunya saja tidak sampai.

Kemudian ia melihat buku di tangannya: buku komik.

Nah, yang ini anaknya santai sekali... mungkin dia sedang bosan lalu masuk ke perpustakaan ini atau.... pikirannya melantur ke mana-mana.

Akhirnya dia malah melamun sesaat, masih melihat cowok itu.

Setelah membaca, Kasu beranjak menuju rak komik. Ia mengambil komik bulanan yang ia suka. Setelah itu ia membacanya d lantai sambil duduk bersila dengan tenang. Ia tidak melirik sedikitpun ke anak laki2 yang sedang membaca komik juga.

Kuro-chan wrote:
Harry Potter?

Kali ini Airin langsung menyadari perbedaan antara kedua anak perempuan ini: jalan pikir.
Jika anak yang pertama serius menekuni teknologi, yang satu ini larut dalam fantasi. Mata biru Airin tetap fokus kepada gadis-pecinta-Harry-Potter tersebut, pikirannya penuh dengan hipotesis dan analisis, mencoba menebak-nebak sifat gadis itu sebenarnya.

runni tiba-tiba merasa ada yang memperhatikannya. ia merasa jadi salah tingkah. err--apa yang diperhatikan anak itu ya!, pikir runni namun ia sadar gadis itu memperhatikan dirinya yang terlalu mendalami buku harry potter nya.

"hei, ada apa?" tanya runni pelan.

runni mendadak merasa ada suara ribut yang berasal dari seorang cwok. iihh! ga jaga etika juga dia! tapi sepertinya asik buat diajak berteman.,, pikira-pikiran liar setangah terbentuk di kepalanya. ia sedang merencanakan suatu hal. itu mudah baginya, karena ia pecinta buku-buku tebel dan berfantasi.xD
runni menyapa orang itu, "hei, siapa kamu??"

Ia tersentak. Suara gadis yang terdengar dari kejauhan itu membuyarkan lamunan Airin, yang akhirnya mengalihkan perhatiannya dari anak laki-laki itu. Pipinya agak memerah.

Uwaa, dari tadi tadi aku hanya memperhatikan wajah orang-orang saja... Nanti dipikir mereka aku orang aneh lagi...

"M, maafkan aku ya!" ucap Airin pada anak laki-laki tersebut. Kemudian ia buru-buru bangkit dari tempat duduknya dan mengambil komik Soul Eater dari rak. Ia pun duduk lagi, mengambil tempat yang agak jauh dari anak laki-laki itu, kemudian membetulkan letak kacamatanya dan mulai membaca. Dari sudut matanya ia dapat melihat anak perempuan yamg tadi berteriak kini menghampiri anak lelaki itu.

Hmmh... gadis-berseragam-SMA-bertubuh-mungil itu lagi. pikirnya agak terganggu. "Ssssht" bisiknya perlahan.

"Ssssht!"
Seseorang menyuruhnya diam, membuat Airin mengalihkan perhatiannya dari komik yang sedang dibacanya. Ternyata dari gadis serius yang tadi, alisnya berkerut tanda terganggu.

Aku ini kenapa sih?? Dari tadi kerjaanku cuma mengganggu orang saja! Dasar tidak berguna!! Bodoh, bodoh, bodoh!!!

Dengan perasaan bersalah, ia membuat gerakan bibir yang cukup jelas dibaca tanpa bersuara, bibirnya bergetar, "Go-me-na-sai..."
Matanya memelas, ia menggigit bibir bawahnya, wajahnya seperti menahan tangis.

-*-*-
OOT: Ah, airin agak cengeng juga nih~ ^^;

Kasu melihat wajah gadis-berseragam-SMA-bertubuh-mungil itu. Ya ampun... Dia kok nangis ya? Tapi sebenarnya Runni juga berisik. Jadi tidak hanya dia yg kusuruh diam Kata Kasu dalam hati. Kasu berjalan melalui gadis-berseragam-SMA-bertubuh-mungil itu sambil berbisik "Daijobu dayo. Kamu ama Runni hanya harus ingat kalian sedang di perpus. Jadi gk boleh berisik."

Airin mengangguk-angguk saat gadis serius itu menghiburnya. Ia langsung berhenti nangis dan tersenyum senang, "Um!" serunya pelan. Menurut begitu saja seperti anak kecil dinasehati oleh ibunya. Naif sekali.

Haaah, sebetulnya siapa yang kakak kelas nih??

Sebelum gadis itu kembali ke tempatnya, Airin berbisik (ingat, perpus...)
"Aku Airin, siapa namamu?"
Saatnya mengakhiri ke-anonim-an diantara mereka.

Kasu memandang gadis-berseragam-SMA-bertubuh-mungil-dan-bernama-Airin. Ia mengernyitkan dahi lalu menjawab sambil berbisik. "Aku Kasu. Salam kenal. Maap nih kalau tidak sopan. Kamu yakin tidak salah seragam masuk sini?" tanya Kasu karena heran melihat gadis yg lebih pendek dan cengeng darinya memakai seragam SMA.

OOT: Gomenne Kuro-senpai!

oot: hohoho~ daijobu! memang itulah kesan dari Airin sejak awal~ dia kan memang kwueeciiil~ enaknya menjaili Airin..... hahahahaha~

>D *pembuatnya aja suka* XP
lanjut~
-----------------------------------------------------------------------------------------
Kali ini giliran Airin yang mengernyit. Memang banyak sekali yang bilang begitu padanya... saking banyaknya sudah tidak terhitung lagi. Apa boleh buat, salahkanlah tubuhnya yang kecil! *tidak bertanggung jawab*

Hm-mph! Saatnya meluruskan masalah ini.... kalau perlu direbonding sekalian! (nah lho)
"Ngg, aku tidak salah kostum kok! Aku memang anak SMA, kelas 12!"
Bibirnya komat-kamit penuh semangat, tapi ia tetap memastikan suaranya tetap kecil.

"Aku lompat kelas sejak aku kelas 2 smp.... apalagi tubuhku kecil...." bisiknya lemah, bibinnya mengerucut. Cemberut. Namun kemudian ia menggumamkan sesuatu "...aku tidak pernah cukup bersosialisasi dengan temanku di smp, apalagi di sini.... semuanya terjadi begitu cepat...." ia termenung. Tatapannya kosong.

"Halloo...oo...ooo....?" Bisik Kasu sambil menaik turunkan telapak tangannya dan menghadapkannya ke Airin. "Ooouh.. Begitu ya... Hebat! Berarti kamu pintar dong ya?" tanya Kasu berbisik namun wajahnya memancarkan kekaguman. "Saatnya kamu punya banyak teman Airin..." Bisik Kasu lagi.

Airin mengerjap, sadar kembali dari transnya. Ia memang begitu kalau sudah mengungkit masa lalunya. Namun saat mendengar kata-kata terakhir dari Kasu, air mukanya berubah.

"Saatnya kamu punya banyak teman Airin..."

Airmata yang tadinya sudah berhenti, kini merebak lagi di matanya. Ia tidak butuh pujian, sanjungan, atau hinaan. Justru kesungguhan dari kata-kata yang tulus seorang temanlah yang membuatnya amat tersentuh. Ia menangis tanpa suara, wajahnya disembunyikan di antara lututnya.

Kemudian, ia berbisik dengan lemah, sangat lemah,

"...arigato.... Kasu-chan"

---------------------------------------------------------------------------------------
oot: huwaaa.... friendshipnya terasa sekaliiiii.... sipp dah!
*menghancurkan atmosfer* *digetok Kasu dan Airin*

Ya ampuuun dia menangis lagi? Dia ini benar2 anak kelas 12 bukan sih? batin Kasu agak risi. "Ya sudah. Cari apa nih? Cari komik yuk! Ada yg seru gk yaaaa???" Tanya Kasu berbisik. Ia menarik lengan Airin ke tempat komik.

Sesenggukan, ia tersenyum kecil pada Kasu. Gadis ini benar-benar baik.
Dan ia membuat Airin merasa seperti adiknya daripada adik kelasnya.

Namun Airin sama sekali tidak keberatan. Baru kali ini ia merasakan ikatan sebagai 'teman' dengan orang lain selain ibu asuhnya. Ia menurut saja tuh diseret-seret Kasu ke rak komik.

Kemudian ia mengambil komik dari rak.

"Aaah, komik di perpus ini banyak juga ya..." bisik Airin takjub. Terbukti, satu rak tinggi isinya komik semua. Ini membuat Airin cukup terkesan. Perpus ini ternyata tidak pilih-pilih seperti perpus lainnya.

Ajaib! pikirnya senang.

Kasu mengambil komik Shonnen Star lalu membacanya. Ada komik favorit yg ia ikuti d majalah komik itu. Ia melihat Airin yang sudah mengambil buku. Tetapi, Airin bukannya membaca, malah sibuk memandangi rak komik yg tinggi.

oot: @imori: IDmu yang baru enyaak~ slurp~ X3
-----------------------------------------------------------------------------------------
Rak komik itu berisi banyak komik, mulai dari komik-komik lama sampai yang up to date.
"Su-gooooi~" bisiknya lagi. Matanya bercahaya, seperti sedang ditawari permen.

Ini sih lebih-lebih koleksiku di rumah... waaaw~

Dengan senang hati ia membuka komik Ueki no Housoku yang sudah ia ambil, lalu duduk dengan senang hati di sebelah Kasu yang sudah mulai membaca.
Ia mulai membaca dengan tenang....

...well, setidaknya dia sudah berusaha. Komik itu benar-benar kocak dan Airin harus berusaha dengan sungguh-sungguh untuk menahan tawanya. Alhasil ia tersenyum-senyum sendiri dan tertawa tanpa suara. Punggungnya bergetar.

Kasu merasa Airin stress gr2 baca komik. Melihat tingkah Airin sekarang, Kasu hanya mengernyitkan dahi sambil tersenyum. Membuat mukanya jadi aneh.
Tetapi tak lama kemudian, Kasu juga bertingkah sama seperti Airin.
Kasu mulai membaca komik Yakitate!! Japan. Komik yang benar2 kocak. Kasu yang berusaha menahan tawanya hanya berguling-guling d lantai. Ia mengenai kaki seorang pemuda yang sedang membaca komik juga. "Uuuh... Maaf..." Kasu meminta maaf sambil menampakkan air muka lucu.

Airin tidak tahan lagi, ia berhenti membaca sampai volume 9. Matanya berair menahan tawa.
Kemudian ia berbalik menatap Kasu, yang gawatnya mukanya sama parahnya dengan dirinnya sendiri. Ia makin geli, lalu berkata tertahan pada Kasu, "Mmmph, Ka-kasu...ku keluar sebentar..."

Kemudia ia berlari secepat kilat menuju pintu keluar, tangannya menutupi mulutnya. Kemudian keluar dan menutup pintunya.

Hening sesaat.

Tidak berapa lama, seluruh perpustakaan dapat mendengar tawa histeris seorang anak perempuan dari kejauhan. Airin berhasil tertawa terbahak-bahak dengan sukses di luar sana.

Kasu yang melihat Airin keluar juga ingin ikut. Ia beranjak dan berlari ke luar sambil menahan tawa.
Sesampainya di luar.... Ia tertawa sekencang2nya. Mungkin lebih kencang drpd Airin. Kasu ngakak sampai rasanya mau pingsan.

Ia melihat Kasu terbahak juga di sampingnya, bahkan lebih keras lagi. Airin juga masih terengah-engah akibat tertawanya yang terlalu keras tadi. Ia memegangi perutnya yang sakit.

"Fuh, hahahaah, hauuh....puas deh!!" ia nyengir ke arah Kasu.
Si gadis serius ini ternyata bisa humoris juga ya.... pikir Airin.
Sudut bibirnya melebar melihat Kasu yang ceria. Ia tersenyum.
Senangnya tertawa bersama teman~

"iya. Sama..." jawab LKasu mengelap air mata geli-nya. Kecil2 suaranya dahsyat! Kasu berkomentar dalam hati. "Yuk Airin, masuk lagi... Pelan2 yaaa" Ajak Kasu sambil memegang handel pintu.