Among The Books

rxne menghentikan pencarian nya.
lelah,itu yg ia rasakan,pada akhrnya memutuskan untk beristirahat sejenak.
ia berjalan menuju mesin penjual minuman dan membeli sekaleng kopi, ia pun duduk manis menikmati kopinya.

Kasu tertantang untuk lebih tertawa lagi.
Setelah Kasu masuk ke dalam, Kasu menghampiri lagi jejeran komik yang tinggi. Ia mengambil komik Kocchimuite Miiko no. 19 dan mulai membaca.
1 menit... 2 menit... 3 menit...
"uh... huhfafafhah...huhihhfff" Kasu menahan tawanya. ia kembali berguling2. Setelah tawanya mereda, ia hampir saja melupakan Airin.

Airin? Dimana dia ya?

Kasu kembali masuk ke perpustakaan dan Airin mengikutinya. Ternyata Kasu kembali ke rak komik, wajahnya semangat. Namun Airin yang merasa haus pergi membeli teh oolong kalengan.

Ia bertemu seorang gadis yang juga sedang membeli kopi kalengan. Karena tidak kenal, Airin hanya tersenyum saja padanya. Kemudian Airin pergi ke rak novel (ia merasa cukup tertawa hari ini) dan mengambil novel Autumn in Paris karya Ilana Tan. Ia pernah membaca karya sebelumnya dan ia akui buku itu bagus, maka dengan semangat ia mengambil buku tersebut dan duduk di depan Kasu, yang sedang serius membaca komik Miiko ke 19 sehingga tidak sadar dia ada di depannya.

Oh, aku sudah pernah baca~ Momo chan lucu sekali deh~ ia jadi tersenyum sendiri.

Kemudian Airin mulai membaca dengan tenang, sambil terkadang menyesap teh kalengnya. Tapi setelah ia sampai ke bab-bab akhir, ia mulai sesenggukan. Ternyata novel yang satu ini genrenya roman-ironi! Teh oolong-nya bergetar di tangannya. Matanya berair, lagi. Duuh, Airin~

Kasu melihat Airin sedang membaca novel sambil mms (mewek mewek sendiri). Ia menghampiri rak novel lalu ikut membaca bersama Airin dan Ryne yg sedang minum kopi.
Ia membaca kumpulan cerita fakta horor.
Kasu yang tidak melihat halaman depannya dulu langsung baca saja.

Setelah membaca 1 cerita, Kasu tahu ia tak akan berani tidur sendirian hari ini.

Didorong rasa keingin tahuan yang besar, ia melanjutkan membaca dengan jantung berdegup kencang.

Klep. Airin menutup bukunya, lalu mengusap matanya dengan punggung tangannya. Cara yang sangat kekanakan. Ia melirik ke sebelahnya. Kasu dengan tegang membaca sebuah novel bersampul hitam. Penasaran, ia menggeser tempat duduknya sehingga merapat dengan Kasu, lalu ikut membaca juga dari pinggir.

Ternyataaa, itu cerita horror! Kelemahan Airin. Bingo. Airin jadi ikut-ikutan tegang, dan yang ia sadar bahwa ia dan Kasu menelan ludah di waktu yang sama. Airin menggenggam kaleng tehnya kuat-kuat sementara Kasu mencengkram bagian pinggir novelnya.

Rupanya mereka sama-sama takut ya...

Kasu melirik ke arah Airin.
Dia ikutan tegang rupanya pikir Kasu. Ia dan Airin menelan ludah di saat yang sama.
Kasu membaca sambil tengok sana-sini. Ia takut ada yg menghampirinya seperti cerita d buku itu.
Selesai sudah ia membaca cerita ke dua.

Dan ia tak berani ke kamar mandi sekarang....

Mereka sampai ke cerita ketiga. Ceritanya tentang gadis yang dikejar hantu karena ia melihat hantu itu sedang mengutuk orang di kuil jam 2 pagi, menggunakan boneka jerami yang dipaku di pohon. Gadis itu sembunyi di toilet taman paling ujung, tapi hantu itu membuka pintu toilet satu-per satu. Namun saat mencapai toilet sebelum paling ujung, suara hantu itu berhenti. Ternyata hantu itu melongok dari atas toilet ke arah gadis itu sambil berkata, "Kamu lihat ya?!" buku itu juga disertai dengan ilustrasi yang sangat nyata, membuat Airin memekik pelan.

Gadis itu ditemui dalam kondisi bersimbah darah keesokan harinya. Airin kini akan berpikir dua kali kalau pergi ke kuil malam hari. Tangannya kini mencengkram roknya. Kasu membuka cerita berikutnya...

Kasu mendengar pekikan kecil di sampingnya. Gleks! Sereeem~~~ pikirnya. Sekarang, ia sampai pada cerita ke empat.
Diceritakan bahwa ada seorang pemuda yg baru pulang dr stasiun kereta api pada pukul 10 malam. Ia bertemu dengan seorang gadis berpakaian putih yang cantik jelita. Agaknya sang pemuda jatuh cinta pada pandangan pertama. Iaa menghampuru sang gadis sambil mengajaknya sedikit basa-basi. Tetapi agaknya sang pemuda terlalu banyak basa-basi....
Sang gadis berkata "Kamu... Menyukai... Aku?" Sang pemuda yang kaget mengangguk. "Kalau begitu... Kamu harus Mati" SREET! Sang gadis menghancurkan sang pemuda dengan sekali cakar.

Cerita itu membuat Kasu takut dengan kucing.

OOT: Kuro-senpai, isinya hanya 5 cerita. Ayo lanjutin sebelum kta dkira OOT...

Oot: tenang! Satu lagi! Yang ini sih katanya beneran ada... Seperti yang ada di Fatal Frame...

---

Kemudian sampailah pada cerita terakhir. Judulnya, Himuro Mansion.

Konon katanya mansion ini tidak terdaftar peta di mana pun, dan hanya muncul setiap akhir tahun di gunung berbatu di tengah hutan daerah pinggiran tokyo. Setiap tahun, selalu ada orang yang menghilang. Kabarnya di mansion itu berhantu, membawa kesialan, dan sekali masuk orang itu tidak bisa keluar lagi. Pemilik sebelumnya pun menghilang begitu saja.

Orang-orang bilang, kalau kau kesana, kau akan melihat patung miko yang kepalanya hilang; leher, tangan, dan kakinya dijerat tali, dan di salah satu jendela kau akan melihat wanita berkimono putih dan berdarah-darah, kemudian menghilang. Banyak misteri yang belum terungkap, seperti misteri adik-kakak yang menghilang, dan...

Saat Kasu akan membalik halamannya, ternyata sobek. Padahal itu halaman terakhir. Alis Airin berkerut, "Dan? Dan apa? Kok ngegantung sih??" bisiknya kesal.

Benar-benar akhir yang misterius untuk mengakhiri cerita. Namun cerita terakhir ini membuat Airin bergidik sekaligus penasaran.

"Ya sudah klo gtu gk bs dibaca lagi." Kasu menjawab singkat. Degs! Jadi merinding... Kira2 apa lanjutannya ya? pikir Kasu penasaran. Kasu mengembalikan buku itu dan menemukan novel tentang gadis tomboy yang menjalani kehidupan aneh bin ajaib.

Kasu melirik anak yang tiba2 nyelonong masuk. Kasu hanya menggumamkan kata boleh. Setelah itu, Kasu memasukkan buku Tips n Triks Adobe Photoshop CS2 ke lemari dan mengambil buku Cara Membuat Game Sederhana. Game ya? Hmm... Coba dulu deh pikirnya. Ia mulai berkonsentrasi lagi.

"makasih" jawabnya pendek.

"Err, kamu murid baru ya?" tanya Airin akhirnya, sedikit takut.

Yuugo balik menatap gadis didepannya lalu mengangguk "kelas XII" jawabnya.

(OOC: semuanya pada kelas brpa sih ? kls XII ato . . ???)

Nah, yang ini anaknya santai sekali... mungkin dia sedang bosan lalu masuk ke perpustakaan ini atau.... pikirannya melantur ke mana-mana.

Akhirnya dia malah melamun sesaat, masih melihat cowok itu.

"Ada apa ?" tanya cowok itu spontan "ada yang aneh ?" tanyanya lagi karena gadis itu masih menatapnya. Mungkin cewek itu heran karena buku bacaannya 'lain' sendiri, begitu menurutnya.

runni mendadak merasa ada suara ribut yang berasal dari seorang cwok. iihh! ga jaga etika juga dia! tapi sepertinya asik buat diajak berteman.,, pikira-pikiran liar setangah terbentuk di kepalanya. ia sedang merencanakan suatu hal. itu mudah baginya, karena ia pecinta buku-buku tebel dan berfantasi.xD
runni menyapa orang itu, "hei, siapa kamu??"

"Yuugo. Yuugo Harakawa kelas XII" jawabnya lengkap "Aku duduk disini karena nggak ada murid di bangku lain, lagian aku nggak gitu suka tempat sepi" sambungnya lagi.

Dengan perasaan bersalah, ia membuat gerakan bibir yang cukup jelas dibaca tanpa bersuara, bibirnya bergetar, "Go-me-na-sai..."
Matanya memelas, ia menggigit bibir bawahnya, wajahnya seperti menahan tangis.

Yuugo lalu menatap satu-satu orang-orang dimejanya itu. Entah kenapa banyak yang beralih membaca bacaan yang sama dengannya. Tiba-tiba ia terkaget begitu melihat salah seorang cewek itu hampir menangis "O-oi !" Yuugo tergagap melihatnya "Daijoubu ? Kamu nggak pa-pa ?"


(OOC: kok jadi kyk cowok lembut aka lemah gmuLai .?! )

OOT: @Hime-senpai: Kelas berapa aja. Abstrak kok^^

Kasu menurunkan bukunya dan sedikit menaikkan alisnya dr buku. Ia mendengar pemuda yg ngomongnya tidak bisik2 di Perpustakaan. Kasu hanya mengernyitkan dahi sambil menatap tajam pemuda itu. Jika pemuda tsb melihatnya, semoga ia mengerti apa maksud Kasu.

Kasu menurunkan bukunya dan sedikit menaikkan alisnya dr buku. Ia mendengar pemuda yg ngomongnya tidak bisik2 di Perpustakaan. Kasu hanya mengernyitkan dahi sambil menatap tajam pemuda itu. Jika pemuda tsb melihatnya, semoga ia mengerti apa maksud Kasu.

Dia melihat tatapan tajam gadis itu. Mengerti maksudnya, ia pun melanjutkan membaca buku

"Sori..." katanya pelan.

Airin mengambil buku Panduan Menggambar Manga, ia tersenyum. Menjadi komikus adalah impian masa kecilnya. Maka ia membetulkan letak kacamatanya, berniat membaca, tapi kemudian ia melihat Kasu menatap Yuugo dengan tajam.

Airin menghela nafas, "Sudah ah, Kasu-chan~" tapi kemudian ia terkekeh pelan. Teringat dirinya juga ditatap Kasu seperti itu tadi, rasanya seperti itu ya~ "Hehehe..." Airin tertawa tertahan, kemudian mulai membaca.

"Hmmm..." Kasu bergumam pelan. Ia meneruskan membaca novelnya.
Lagi2 Kasu salah memilih buku. Tetapi buku yg ini membuat Kasu menggeram2 kecil dan pelan.
Kasu merasa kesal pada tokoh Antagonis d novel itu.

setelah puas minum,ryne berjalan menuju ke rak novel,
ia pun asyik tenggelam dalam pencarian novel,dan melupakan niat awalnya datang ke perpus

Yuugo menatap kedua cewek itu heran. Yang satu ketawa, yang satunya merengut.

"Baca apaan sih ?" tanyanya pada mereka berdua.

"Sst, pelankan sedikit suaramu ya..." bisik Airin pelan pada Yuugo. Kemudian ia menunjukkan buku Panduan Menggambar Manganya dan nyengir lebar. Bukan buku yang bisa bikin ketawa sih, toh dia tertawa karena alasan lain.

"Hehehe...aku sedang iseng saja baca ini, walau sebetulnya aku lebih suka otodidak..." bisiknya, kemudian ia tersenyum kecil dan mulai membaca lagi.

"Shut up please" bisik Kasu dingin. "Kamu ingin tahu apa yg kubaca? Kamu bisa lihat judul bukunya kan?" Alis Kasu terangkat. Ia menegakkan bukunya dan memperlihatkan judulnya pada pemuda-berisik itu. Judulnya "Is she a girl?".

Yuugo mengangguk-angguk mendengar omongan cewek kecil itu. Tapi ia terkejut melihat cewek satunya.

"Judes amat sih." celetuknya. "Ah ya ! Nama kalian siapa ?" tanya Yuugo.

"Judes amat sih."
Kasu menganggap perkataan tersebut angin lalu. Ia menengadah ketika ditanyai namanya. Ia berbisik "aku Kasu." Lalu ia meneruskan membaca novelnya.

Kenapa anak laki-laki ini tanya-tanya terus sih? batin Airin, sekarang ia merasa agak terganggu karena acara membaca bukunya jadi tidak selesai-selesai. Namun ia tetap memaksa tersenyum (sangat) kecil padanya.

"Namaku... Airin. Salam kenal." bisiknya pendek, lalu mulai membaca lagi sambil corat-coret di atas kertas kosong.

"Hmm..." Yuugo bergumam mendengar mereka berbicara. Ia lalu melanjutkan membaca komiknya. Tapi, lagi-lagi matany tak bisa diam dan malah melihat pada gadis satunya.

"Diem aja nih" pikirnya.

Kyla terlalu pusing untuk mencerna buku dihadapannya. Sudah berapa jam ia berkutat dengan buku itu tapi masih saja ia tak mengerti apa isinya. Ah, dasar anak tak berbakat sejarah. Dengan penuh keputusasaan, ia mengembalikan buku itu di raknya dan pergi keluar gedung tua itu..
[out]

Kasu merasa risi. Ternyata ada yg memperhatikannya. Pemuda yang ia jawab sinis tadi memperhatikannya. Mengganggu sekali. Kebiasaan yang sama dengan Airin. Kasu makin menenggelamkan wajahnya ke novel bacaannya.